1. PENGERTIAN WIRA USAHA
Wira usaha adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir batin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif, dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Kunci keberhasilan Wira Usaha :
1. Kemauan yang keras.
2. Perjuangan tak kenal lelah.
3. Kesediaan menghadapi segala kemungkinan.
4. Selalu berpikir positif.
5. Telaten dan ulet dalam melakukan pekerjaan.
6. Informasi dan konfirmasi harus selalu didapatkan.
7. Kreatif, ulet, telaten, sabar dan pantang menyerah.
Perlu diingat bahwa kegiatan wira usaha akan menunjang ekonomi keluarga/pemerintah, baik industri dan perdagangan. Pertumbuhan industri yang diikuti kemajuan perdagangan akan melahirkan kesempatan lapangan kerja baru, yang pada hakekatnya dapat mengurangi pengangguran, mengatasi ketegangan sosial, meningkatkan taraf hidup masyarakat, memajukan ekonomi bangsa dan negara, pada akhirnya menentukan pula keberhasilan pembangunan nasional. Betapa terpuji dan mulia pekerjaan sebagai wira usaha dalam turut serta membangun Indonesia baru yang maju dan modern.
Berpikirlah kemarin, Berbuatlah hari ini, Berjayalah hari esok.
2. KRITERIA LANGKAH UTAMA BERWIRA USAHA
Dalam berwira usaha ada beberapa langkah yang harus dipahami agar dapat mudah menjalankan usahanya dan tidak mudah gagal begitu ada sedikit hambatan, maka beberapa faktor yang harus kita pahami sebelum kita berangkat berwira usaha adalah :
I. KETRAMPILAN
Ketrampilan merupakan faktor mutlak yang harus dipenuhi sebelum kita menjalankan usaha, maka sebagai langkah awal kita harus trampil membuat apa yang akan kita usahakan. Misalnya: sebelum kita rencanakan menjadi pengusaha krupuk atau tempe atau lainnya, maka kita dituntut untuk bisa membutnya, jika tidak, maka jangan harap kita bisa jadi pengusahanya.
II. OBSERVASI / PEMASARAN
Setelah kita menguasai ketrampilannya langkah kita selanjutnya adalah observasi (penelitian pasar/tempat berproduksi) yaitu pada lokasi/pasar tertentu sudah layaklah diproduksi, maka yang harus kita perhatikan dalam mentukan lokasi yang stategis adalah barang tersebut akan laku keras atau tidak. Hak ini sangat perlu untuk diteliti, diamati secara seksama agar barang yang kita produksi bisa laku keras dipasaran daerah tersebut. Pemasarannya dengan memperhatikan apakah di daerah tersebut ada beberapa toko pelanggan dan seberapa jauh pemasaran toko di daerah yang harus kita kembangkan selanjutnya agar dapat maju berkembang.
III. MANAJEMEN DAN PERALATAN
Langkah selanjutnya ialah menata, merencanakan manajemen dan peralatan apa yang kita perlukan misalnya modal, tenaga kerjan, dan peralatan yang akan kita gunakan. Hendaknya untuk mengawali sebuah usaha peralatan yang disiapkan seperlunya saja tidak perlu yang mahal mahal dulu cukuplah yang sederhana dulu, yang terpenting manajemen/keuangan pribadi dan perusahaan harus dipisahkan jangan dicampur adukkan supaya usaha kita dapat bertahan.
IV. PERIJINAN
Langkah selanjutnya kita harus memilikin ijin tempat usaha, izin perdagangan dan izin dari Departemen Kesehatan dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan lain lain. Persyaratan lainnya oleh pemerintah, yang terpenting jangan menyamai/meniru merk dagang pihak lain, kita harus punya merk tersendiri yang didaftarkan ke direktorat hak cipta.
V. ETIKAD YANG BAIK DAN DISIPLIN
Pengusaha yang positif adalah seorang pengusaha yang segala tindak laku serta bicaranya sopan, jujur, dan meyakinkan supaya disegani atau dihormati langganan atau relasi. Kita juga harus selalu positif dan disiplin selama memegang janji kepada langganan atau fihak bank atau relasi lainnya.
Lebih baik mencoba gagal daripada tidak berbuat sama sekali.
